Rabu, 18 November 2015

PUISI NUANSA PELANGI CINTA



PUISI KARYA Joy Amarta dalam NUANSA PELANGI CINTA

PESANKU UNTUKMU KEKASIH
Jika aku kelak Mati
Ku titip cinta sejatiku padamu
Ku titip segala namaku padamu
Ku titip sebuah kunci hati padamu
Ku titip cintaku padamu
Ku titip sayangku padamu
Ku titip rinduku padamu
Ku titip catatanku padamu
Ku titip mutiaraku padamu
Ku titip karyaku padamu
Untuk selalu kau jaga seutuhnya untukku
Jika aku kelak Mati
Baringkan aku di sana!
Di pusaran dekat mereka
Di mana mereka sama akan jadi tanah seperti aku juga
Itu makam aku!
Makam aku di dekat nisan ayah-bundaku
Jika aku kelak Mati
Buang rasa bencimu padaku
Singkirkan rasa muakmu padaku
Telan rasa dendammu untukku
Bunuh rasa cintamu padaku
Biar aku tidur panjang menantimu tanpa beban penyesalan padamu
Karena cintaku
Pesanku untukmu kekasih
Ku tinggalkan apa yang memang harus ku tinggalkan di sini
Di kotamu
Aku tinggal kan semua cerita tentang kita
Tentang cerita hujan kita
Tentang cerita hati kita
Tentang ikatan kita
Tentang semua yang telah terjadi di antara kita
Tentang bahagia ku mencintaimu!
Kisahku akan berahkir dengan kematianku
Kasih
Perjalanan ini amat sangat panjang dan berliku
Kepahitan telah kita lalui bersama
Mengarungi sandiwara dunia
Dengan berbagai lakon tokoh cerita
Telah kita lewati dengan
Kedustaanmu
Kejujuranku
Kemunafikanmu
Keinginanku
Hingga batas kata telah tercatat untukku
Kematiaan batas dari semua cerita kita
Kasih
Sengaja aku tulis di sini untukmu
Hingga aku jauh engkau akan tahu
Kita pasti akan pergi ke tempat di mana kita menjadi siapa di sana!
Tak akan ada cerita kita di sana
Hanya penghitungan semua apa yang telah kita buat
Waktu yang tak akan pernah kita tahu kapan itu
Tapi aku siapkan detik ini kasih
Hingga rasa kehilangan tak pernah ada padamu untukku
Kasih
Malam selalu kita lewati dengan bersama
Mengurai canda dengan mesra dan bahagia
Hingga tak sadar fajar telah mengintip kita untuk buka mata
Mengurai pagi dengan secangkir kemesraan bersama
Memintal harapan dengan sebuah pengabdian
Hingga tercapai apa ingin kita
Cerita mesra mu untukku sepanjang kita bersama
Tak akan ada kata kedua ketiga ke empat atau ke …ke …ke…lainnya
Karena cerita kita hanya milik kita
Pesanku untukmu kekasih
Biarkan aku pergi jauh sekarang kasih
Menembus batas dunia keabadian
Yang saatnya kita pasti akan ke sana kasih
Jangan menangis untukku kasih!
Air matamu hanya akan buat aku tersiksa dalam tidur panjangku
Jangan panggil namaku kasih
Aku tak akan kembali padamu kasih
Jangan kau ikut denganku kasih
Biarkan aku pergi sendiri
Inilah aku untukmu kasih
Aku tak pernah membenci dirimu
Karenamu aku ada nama itu
Karenamu ada kisah cerita itu
Karenamu ada cinta sejatiku
Karenamu ada karya itu
Karenamu ada sebuah keabadian kisah kita
Karenamu imaji selalu hadir di tiap waktuku
Karenamu aku bisa mencipta nada laguku
Karenamu aku tulis semua duka ku untukmu
Selamat tinggal kekasih
Izinkan aku tinggalkan pesan ini untukmu
Jangan pernah kau hilangkan semua itu
Taburkan di atas nisanku nantinya
Hingga ia akan selalu bersamaku
Selamat tinggal kekasih
Aku mohon pamit padamu
Catatan ini awal untuk ku
Tetapi ahkir untukmu
Oh..kasih
Maafkanlah aku
Maafkanlah aku
Maafkanlah aku
*******
CERITA AIR HUJAN
Termenung dalam keheningan suara hujan
Detak-detiknya sungguh buat suasana mencekam
Dalam kesendirian hanya
Terdengar suara petir dan kilat menyambar
Malam pun semakin menyayat
Karena ku dalam kesendirian
Hanya bisa berharap
Berlalulah
Hingga ku tak ketakutkan dalam malam panjang itu!
Cerita in sungguh pilu ku rasa dalam nyata
Aku terhempas dalam catatan cinta yang sengsara
Menangis
Meraung dalam derasnya hujan
Mengejarmu CINTA KU!
Terseret dalam dinginnya deras hujan itu
Dan kau hanya berdiri terpaku
Tanpa memandang jasadku yang telah terguyur dalam derasnya HUJAN
Aku dalam kedinginan
Terbentuk lekuk tubuhku yang membuncit karenamu
Meminta belas kasih dalam tubuhku
Membawa sedikitnya damai untukku
Tersungkur dalam
Jeritan batin
Hanya aku yang rasakan sejak itu
Aku benci kau
Karena hujan itu!
Aku
Tersimpan dendam api untukmu
Cerita air hujan
Membawa luka
Membawa bencana masa depan suram
Tapi aku tak benci TUHAN
Yang telah ciptakan hujan
Benciku untuk kau yang tak berhati
Cerita air hujan adalah kepedihan
Ke mana harus ku… minta keadilan?
Jeritku membahana di tengah malam deras hujan
Rintihku menyayat kalbu hati nurani setiap insan
Korban kebiadaban jasad manusia
Terjebak dalam kepalsuan janji dan cinta!
Sang bumi pertiwi pun mendengar suara hatiku
Menghiba secuil kata darimu
Untuk pertahankan apa yang memang harus di pertahankan
Nyawa…mungil titipan sang ILLAHI
CERITA AIR HUJAN…adalah doaku
Untuk satu nyawa yang tertulis di agenda hati
Mati
Terkapar
Tenggelam
Terbakar
Dalam cerita air hujan
*********
CERITAKU UNTUKMU KEKASIHKU
Biarkanlah cerita kita terbawa angin dan hilang
Menjadi bangkai bertebaraan
Hujan deras mencurah kini bagaikan tiada henti
Dahulu kau irama dalam laguku
Tapi kini tiada lagi
Kau pergi menghilang
Di mata ku kau ada
Tapi kau hilang
Kau seperti biduaan
Bersuara emas di tengah riaknya gemuruh orang
Indah merdu meliuk apa yang ada padamu
Tapi kau hilang
Aku?
Bahkan
Tak lagi kenal siapa kau
Dekat
Pun aku tak bisa kenal kau
Tak ada rasa itu seperti dulu untuk mu
Lalu?
Aku pergi
Dan
Kau pun jauh pergi!
Seperti burung gagak
Atau pun burung hering PEMAKAN BANGKAI
Hitam tak bersuara
Saat sinar memancar
Diam
Terpaku dalam kegelapan
Kau
Yang dulu seperti air hujan yang turun
Dengan suara gemercikmu yang indah syahdu terdengar
Membuat hangat di setiap kita bersama
Dingin
Dalam curahan hujan
Yang membasahi bumi pertiwi
Dan aku berkata padamu
KAULAH SEGALANYA BAGIKU
Atau?
Kau tidak lagi seutuhnya untukku
Aku pun membisu
*******
KEJUJURANMU
Kejujuranmu menyakitkan hatiku!
Menusuk sebilah jantungku
Berdarah aku rasakan saat ini
Perih tetapi masih bisa bertahan dalam sakitku
Kejujuranmu tak ingin aku dengar saat ini
Bila aku masih ingin merajut mimpi denganmu di tiap malamku
Sinar rembulan selalu menjadi saksi akan semua anganku tentangmu
Bintangpun berpijar terang di malam hari
Seolah dia pun tahu ada hati yang selalu bahagia jika sedang jatuh cinta!
Kejujuranmu menusuk semua organ tubuhku
Akan rasa sakit yang tersendak pelan-pelan karenamu
Rasa yang semua itu bisa menjalar pelan ke mataku
Hingga kabut gelap pun tertutup karenamu
Buta mata hatiku karena mencintaimu
Aroma kelembutan mu yang membius semua milikku
Tak berasa tapi berbau rindu dan kasih sayang untukmu
Pelan-pelan aku harus bunuh satu-satu rasa itu
Membiasakan tanpa kau di sisiku
Menjauhkan semua aroma tubuhmu
Menutup mata hati ku untuk kenanganmu
Menyakitkan bagiku
Memilukan bagiku
Adakah kau bisa berdusta padaku?
Hingga aku tak menangis karenamu
Kejujuranmu menyakitkan bagiku
Katamu cinta tak harus memiliki kasih
Hanya bisa memandang kau dari jauh
Tanpa bisa memelukmu dalam rinduku
Lalu aku?
Aku hanya mampu menangis dalam kegetiran
Pelita hatimu bukan untukku
Menyinar sinar cinta itu bukan untukku
Membalut rindu pun bukan untukku
Lalu aku?
Kejujuranmu menyakitkan hatiku
Mencintai tapi tak di cintai.
Menyayang tapi tak bisa di sayang
Merindu tapi tak bisa bertemu
Duhai kasih
Kejujuranmu menyakitkan hatiku
Cinta kau hanya untuk kasih tercintamu
Maaf katamu
Menyakiti hatiku bukan mau mu
Takdir kau bilang untukku
Aku pun diam
Dalam kepedihan, akan KEJUJURANMU
*******
AKU DAN PERASAANKU
Kau pernahkah kau mengerti
Tentang aku dan perasaanku
Kau pernahkah kau sadari
Tentang hati dan cintaku
Tak bisakah kau
Pahami itu
Kau
Andai bisa hadir
Di tiap malam datang
Anginpun berdesis
Membawa suasana dingin yang mencekam
Kau bisakah kau hadir
Di tiap ku merindu
Padamu
Kasih
Selalu ku panggil namamu
Tak pernah aku henti
Berharap selalu akan dirimu
Hadir di sini
Kasihku
Jangan kau pergi dan berlalu dari sisiku
Kasihku
Jangan pergi
Biarkan aku selalu merindumu
Kau pernahkah kau tahu
Tentang aku dan perasaan ini
Yang selalu bercerita tentang dirimu
Di setiap ruang dan waktu
Kau pernahkah kau tahu
Betapa aku mencintaimu
Kau pernahkah kau tahu
Betapa aku menyayangimu
Semoga semua akan indah pada waktunya
********

Tidak ada komentar:

Posting Komentar